Mengapa Anak Harus Mendapat Pendidikan Karakter?
Karakter seseorang dipengaruhi lingkungannya. Sebab itu keluarga sebagai lingkungan terkecil dalam masyarakat harus berperan dalam pendidikan karakter anak-anaknya.
Sudah lama, sejak Khal masuk Sekolah Dasar
saya jarang membacakan buku untuknya. Padahal saat usia 5 sampai 6 tahun , tak jarang kami mengulang-ulang buku yang sama untuk dibaca tiap malam.
Hal ini saya lakukan karena banyak artikel menyebutkan bahwa membaca dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang.
Seperti yang tertulis pada artikel national geographic.grid.id bahwa buku yang anda baca memiliki peran dan pengaruh dalam membentuk karakter emosional seseorang.
Nah, apa sih Karakter dan bagaimana membentuk karakter anak?
Buku Berperan Membentuk Karakter Anak
Sifat yang melekat sejak lahir pada manusia, sebagai tanda-tanda kebaikan dan menyangkut kejiwaan, perilaku dan watak bisa diartikan sebagai karakter.
Sifat inilah yang membedakan manusia satu dengan lainnya.
Kembali ke buku, sejak dulu buku dikenal sebagai jendela dunia. Dari buku kita bisa tau sebuah tempat tanpa harus datang langsung. Bagi anak-anak, buku tak sekadar hiburan melihat gambar yang menarik, karakter yang lucu namun buku menjadi alat pembelajaran yang sangat penting.
Tokoh dan karakter positif dalam buku dapat memberikan inspirasi serta pengaruh positif pada kepribadian anak. Cerita yang beragam juga memantik daya imajinasi mereka.
Saat anak membaca atau mendengarkan cerita, tidak hanya membayangkan sesuatu atau ikut menjelajah tempat baru, tetapi juga mendapat wawasan, mengembangkan emosi bahkan memahami nilai-nilai hidup.
Anak-anak yang dibacakan buku tak jarang menjadikan tokoh dan karakter dalam cerita sebagai panutan, role model dalam bersikap dan perilaku positif.
Baca juga : Unduh Buku cerita gratis
Karakter yang memiliki sifat jujur, berani, bertanggung jawab, dan penuh semangat dapat menjadi model peran yang memotivasi anak-anak untuk mengadopsi sikap yang sama dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu pula tokoh yang menunjukkan kebaikan hati dan sikap peduli terhadap sesama dapat merangsang perkembangan empati dan kepekaan sosial pada anak-anak.
Oleh karena itu, pemilihan buku yang menghadirkan tokoh-tokoh dengan karakter positif sangat penting dalam membentuk pondasi moral dan etika anak-anak.
Faktor pembentuk karakter
Genetik dan Gender
Faktor seperti genetik melekat pada anak sejak lahir, namun seiring berjalan waktu akan dipengaruhi dengan pola asuh. Gender dan urutan lahir sedikit banyak berpengaruh dalam karakter seseorang.
Orang tua
Orang tua bertanggungjawab membentuk karakter anak sebaik mungkin. Keluarga menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang diajarkan di rumah nantinya akan terbawa kemana saja dan kapan saja. Orang tua menjadi role model bagi anak-anaknya.
Mereka menarik kesimpulan tentang dunia dan tempat dimana mereka berada berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang mereka miliki sehari-hari di rumah. Kesimpulan tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi karakter anak.
Lingkungan Sosial
Yang tak kalah besar pengaruhnya terhadap karakter seseorang adalah adalah lingkungan sosial. Meliputi lingkungan sekitar rumah, saudara, hingga teman sepermainan. Umpan balik dari lingkungan sosial juga kerap dipengaruhi gender si anak. Anak perempuan dan anak laki-laki umumnya diperlakukan berbeda oleh orang tua dan sekitar mereka, tergantung pada gagasan masyarakat di lingkungan tersebut tentang peran gender yang sesuai.
Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kebiasaan dan membentuk kepribadiannya.
Pendidikan Karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadi karakter (kemdikbud.go.id).
Contoh pendidikan karakter, di rumah, saya terbiasa meminta pendapat anak dan anggota keluarga. Sesederhana dalam hal menanyakan menu makanan atau kegiatan keluarga di akhir pekan. Dari sana anak-akan mencontoh kebiasan mendengarkan pendapat, mengutarakan dan menghargai pendapat orang lain serta menerima perbedaan.
Selain pendidikan karakter di rumah, di sekolah sekolah juga diberikan Pendidikan karakter.
Kemdikbud juga mendukung Pendidikan karakter disekolah dengan membentuk Pusat Penguatan Karakter (PUSPEKA). Ini menjadi wadah menyiapkan kebijakan, teknis dan pelaksanaan di bidang penguatan karakter. Membentuk kepribadian peserta didik sesuai dengan nilai - nilai Pancasila.
Ilustrasi Praktik Baik di Sekolah |
Apa saja Karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
- Beriman, bertakwa kepada tuhan YME, dan berakhlak mulia
- Berkebinekaan Global
- Mandiri
- Bergotong royong
- Bernalar Kritis
- Kreatif
Profil Pelajar Pancasila (dok. cerdas berkarakter) |
Menerapkan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah kunci utama dalam membentuk kepribadian. Harus dilakukan sejak dini dari lingkungan terkecil anak yaitu keluarga. Selanjutnya Pendidikan karakter didapat dari lingkungan sekolah dan masyarakat sosial. Nah, bagaiman menerapkannya?
Program Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diterapkan melalui praktik baik. Contoh, guru atau murid dapat membacakan buku (read aloud) di depan kelas. Kegiatan ini dijadikan agenda rutin agar peserta didik sering terpapar dengan karakter baik yang ada di buku cerita.
Praktik baik lainnya bisa berupa hari pasar atau trend disebut market day. Peserta didik bisa menyajikan makanan khas daerah masing-masing. Betujuan mengenali ragam makanan daerah dan belajar menghargai perbedaan.
Selanjutnya praktik baik bisa dilakukan dalam membentuk kelompok kecil dalam kelas. Kelompok diberikan misi berupa games menyenangkan untuk mencari solusi. Bertujuan untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan menstimulus nalar dalam memecahkan sebuah masalah.
Itulah beberapa contoh praktik baik yang dapat diterapkan di sekolah. Sama halnya dengan Pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup seseorang begitu pula pendidikan karakter membantu seseorang memiliki kepribadian baik sebagai bekal hidup dalam masyarakat sosial.
Yuk para orang tua, guru dan seluruh perangkat pendidikan kita terapkan pendidikan karakter sedini mungkin.
Comments