Parakan, Kota diantara Sindoro Dan Sumbing
Fajar di Bukit posong |
Tak seperti 'Jogja' yang ketika Orang menyebutnya maka otak langsung terkoneksi dengan gambar Keraton dan sosok bakpia. Banyak orang belum terbiasa mendengar nama tersebut.
Parakan adalah nama salah satu Kecamatan di Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah.
Jika ditempuh dari Jogja ke Parakan sekitar 2-3 jam perjalanan mobil sejauh kurang lebih 75 km melewati kota Magelang.
Letak geografisnya yang terletak diantara lereng Gunung, Sindoro dan Sumbing membuat hawa kota ini sejuk, apalagi airnya, wah seperti air minum dari kulkas, brrrrrr...
Sebagian besar aktivitas penduduknya masih bercocok tanam tembakau , selain berdagang.
Kota Kecamatan Parakan ini dilintasi jalur dari Wonosobo ke Yogyakarta atau Semarang dan Yogyakarta ke Jalur Pantura/Jakarta. Sebab itulah lalu lintas desa ini jarang dari kata sepi. Desa rasa kota, itulah kesan saya terhadap Parakan.
Tak banyak, namun ada tempat wisata yang menyajikan pemandangan alam sekitar, seperti Bukit posong, Mbung Kledung dan bangunan bangunan Tua.
Bangunan Tua yang bisa jadi spot Wisata lainnya adalah kelenteng Hok Tek Tong, dikenal juga dengan anugerah yang berdiri sejak th 1840 an masih sesuai dengan aslinya walaupun beberapa Kali di rehab.
Di Kota ini saya dipertemukan dengan calon Ibu (baca Mertua) , sekitar tujuh tahun silam. Kala itu waktu tempuh Jakarta - Parakan menggunakan Bis sekitar 12 jam perjalanan. Kini hanya 8 jam dengan adanya Infrastruktur jalan tol lintas utara Jawa.
Selain pemandangan Alam, yang khas dari Parakan adalah jajanan di Pasar Entho, yaitu Pasar kaget yang berlokasi di sebuah gang, jauh dari kata besar tapi ramai pengunjung apalagi musim libur.
Rupa rupa panganan tersedia mulai dari sego gono, sego jagung, sego kluban, tempe gembus, aneka bacem, cendol hangat, kue- kue , sampai lauk siap santap dan aneka keripik .
Ada Pasar Entho , ada juga Pasar besar seperti Pasar Legi, konsepnya hampir seperti pasar modern dijakarta. Lantai bawah untuk pakaian dan barang dagangan kering sedang lantai atas untuk sayur mayur, ikan , daging dan sejenisnya.
Beberapa minggu sebelum memasuki bulan puasa 1440H lalu, kebetulan Kami ada langkah dan rejeki mengunjungi Ibu (Mertua) di Parakan. Sudah jadi langganan kalau pulang ke kota ini harus sarapan di warung makan Ibu Carik. Warung makan legendaris di Parakan, modelnya seperti warteg menyediakan beragam lauk pauk. Ada brongkos ayam, daging, pecel sayur, telur masak santan, aneka gorengan, empal , paru dan masakan lainnya khas masakan parakan.
Bagi saya yang paling menggiurkan adalah kue bulat isi katang hijau berselimut wijen, alias Onde-onde , yang disediakan di meja meja pelanggan. Tak seperti onde-onde pada umumnya yang satu ini berukuran sebesar bola tenis, teksturnya renyah garing nom nom... langsung hap hap hihii...
Waktu libur akhir pekan yang lebih dari 2 hari ini tak boleh disia-siakan, mumpung di Parakan, kami pun memutuskan ke Banjarnegara.
Beberapa tempat wisata yang bisa ditempuh tanpa memakan waktu tempuh banyak adalah ke Kabupaten Banjarnegara , Wonosobo , yaitu Dataran Tinggi Dieng atau ke kabupaten Magelang yak Candi Borobudur. Kali ini
perjalanan dengan mobil ke dataran dataran tinggi Dieng ditempuh selama kurang lebih 2 jam, melalui jalur wonosobo.
So.... Sudah kenal yah dengan Parakan, next kalau main ke Dieng pasti lewat jalur Parakan.
Salam J
Parakan adalah nama salah satu Kecamatan di Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah.
Jika ditempuh dari Jogja ke Parakan sekitar 2-3 jam perjalanan mobil sejauh kurang lebih 75 km melewati kota Magelang.
Letak geografisnya yang terletak diantara lereng Gunung, Sindoro dan Sumbing membuat hawa kota ini sejuk, apalagi airnya, wah seperti air minum dari kulkas, brrrrrr...
Sebagian besar aktivitas penduduknya masih bercocok tanam tembakau , selain berdagang.
Kota Kecamatan Parakan ini dilintasi jalur dari Wonosobo ke Yogyakarta atau Semarang dan Yogyakarta ke Jalur Pantura/Jakarta. Sebab itulah lalu lintas desa ini jarang dari kata sepi. Desa rasa kota, itulah kesan saya terhadap Parakan.
Jalur lintas wonosobo |
Tak banyak, namun ada tempat wisata yang menyajikan pemandangan alam sekitar, seperti Bukit posong, Mbung Kledung dan bangunan bangunan Tua.
Bukit posong |
Kali galeh |
Jembatan Galeh |
Jembatan gantung Kali Galeh adalah jembatan yang menghubungkan desa Sanggen di Kecamatan Bulu dan desa Sekrikil Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Begitu namanya karena dibangun diatas Kali Galeh , namun penduduk lokal menyebut jembatan kece ini dengan sebutan Jembatan Sangkil (singkatan dari Sanggen-Sekrikil). Diresmikan pada pertengahan tahun 2017 oleh Presiden Joko Widodo, jembatan ini sempat menjadi tempat Wisata masyarakat sekitar maupun turis dadakan, termasuk Saya.
Kelenteng Him Tek Tong |
Selain pemandangan Alam, yang khas dari Parakan adalah jajanan di Pasar Entho, yaitu Pasar kaget yang berlokasi di sebuah gang, jauh dari kata besar tapi ramai pengunjung apalagi musim libur.
Rupa rupa panganan tersedia mulai dari sego gono, sego jagung, sego kluban, tempe gembus, aneka bacem, cendol hangat, kue- kue , sampai lauk siap santap dan aneka keripik .
Pasar Entho |
Pasar Legi |
Beberapa minggu sebelum memasuki bulan puasa 1440H lalu, kebetulan Kami ada langkah dan rejeki mengunjungi Ibu (Mertua) di Parakan. Sudah jadi langganan kalau pulang ke kota ini harus sarapan di warung makan Ibu Carik. Warung makan legendaris di Parakan, modelnya seperti warteg menyediakan beragam lauk pauk. Ada brongkos ayam, daging, pecel sayur, telur masak santan, aneka gorengan, empal , paru dan masakan lainnya khas masakan parakan.
Bagi saya yang paling menggiurkan adalah kue bulat isi katang hijau berselimut wijen, alias Onde-onde , yang disediakan di meja meja pelanggan. Tak seperti onde-onde pada umumnya yang satu ini berukuran sebesar bola tenis, teksturnya renyah garing nom nom... langsung hap hap hihii...
Waktu libur akhir pekan yang lebih dari 2 hari ini tak boleh disia-siakan, mumpung di Parakan, kami pun memutuskan ke Banjarnegara.
Beberapa tempat wisata yang bisa ditempuh tanpa memakan waktu tempuh banyak adalah ke Kabupaten Banjarnegara , Wonosobo , yaitu Dataran Tinggi Dieng atau ke kabupaten Magelang yak Candi Borobudur. Kali ini
perjalanan dengan mobil ke dataran dataran tinggi Dieng ditempuh selama kurang lebih 2 jam, melalui jalur wonosobo.
So.... Sudah kenal yah dengan Parakan, next kalau main ke Dieng pasti lewat jalur Parakan.
Salam J
Comments
MashaAllah keindahan alam yang Allah berikan sungguh luar biasa